Penyebab FIFA Belum Memberikan Izin untuk Kehadiran Suporter Away di Super League
Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, baru-baru ini mengungkapkan alasan utama mengapa FIFA belum memberikan izin untuk kehadiran suporter away atau tim tamu di Super League, yang merupakan nama baru dari Liga 1 Indonesia.
Reaksi Berlebihan Suporter Persib Bandung
Pada sebuah konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Ferry menjelaskan bahwa larangan tersebut disebabkan oleh ulah oknum suporter Persib Bandung yang “bereaksi berlebihan” saat merayakan juara “back-to-back” Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei.
“Di pertandingan terakhir Liga 1, flare dinyalakan dan yang lebih parahnya adalah pertandingan tersebut disaksikan oleh delegasi FIFA di penutupan Liga 1 di Bandung. Bahkan, rumput dihancurkan dan situasi semakin memburuk,” ujar Ferry.
Oknum suporter Persib Bandung menyalakan flare dan petasan, menyebabkan laga melawan Persis Solo terhenti dua kali. Pelatih Persib Bojan Hodak dan beberapa pemain berusaha menghentikan aksi tersebut, namun upaya mereka tidak membuahkan hasil.
Situasi di Stadion GBLA
Karena stadion diselimuti asap akibat flare yang dinyalakan, pertandingan terpaksa dihentikan. Wasit Rio Permana Putra memutuskan untuk menghentikan pertandingan meskipun masih ada empat menit tersisa. Seremonial juara juga tertunda akibat kondisi lapangan yang semakin kabur karena asap.
Tidak hanya itu, pesta juara Persib Bandung semakin “ternoda” setelah suporter memasuki lapangan dan merusak fasilitas stadion. Hal ini membuat FIFA mengambil keputusan untuk melarang kehadiran suporter away di Super League.
Masih Ada Peluang untuk Suporter Tim Tamu di Masa Depan
Meskipun FIFA belum memberikan izin, Ferry mengungkapkan bahwa masih ada peluang bagi kehadiran suporter tim tamu di musim depan. Sebelumnya, FIFA sudah memberikan “lampu hijau” untuk kehadiran suporter tamu mulai musim 2025/2026.
Walaupun Persib Bandung tidak dapat menjadi laga pembuka untuk Super League, masih ada harapan untuk memperoleh izin dari FIFA dalam beberapa bulan ke depan. Ferry menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mendapatkan izin tersebut.
Dengan demikian, Super League tetap akan menjadi sorotan bagi para pecinta sepak bola Tanah Air, dengan harapan bahwa kehadiran suporter away dapat kembali memeriahkan atmosfer pertandingan di masa depan.
Potensi Dampak Negatif dari Larangan Suporter Away
Keputusan FIFA untuk melarang kehadiran suporter away di Super League dapat berdampak negatif pada pertandingan dan industri sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Suporter away memberikan warna tersendiri dalam setiap pertandingan dengan kehadiran mereka yang memeriahkan stadion dan menciptakan atmosfer kompetitif.
Tanpa suporter away, pertandingan dapat kehilangan intensitas dan semangat persaingan yang seharusnya ada dalam sebuah kompetisi. Hal ini bisa berdampak pada penurunan minat penonton serta berpotensi merugikan klub dalam hal pendapatan dari penjualan tiket dan merchandise.
Pentingnya Mengedukasi Suporter dan Menerapkan Aturan yang Ketat
Untuk menghindari terulangnya insiden yang menyebabkan larangan kehadiran suporter away, penting bagi klub dan pihak terkait untuk memberikan edukasi kepada suporter mengenai perilaku yang tidak pantas di dalam stadion. Selain itu, penerapan aturan yang ketat dan sanksi yang tegas terhadap oknum suporter yang melakukan pelanggaran juga harus dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam pertandingan.
Dengan pendekatan pendidikan dan penegakan aturan yang konsisten, diharapkan insiden seperti yang terjadi di Stadion GBLA tidak akan terulang di masa depan. Suporter dapat menikmati pertandingan dengan lebih baik tanpa harus merugikan klub dan merusak citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Peran Klub dalam Menjaga Ketertiban di Stadion
Klub juga memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban di dalam stadion dan mengontrol aksi suporter. Dengan memberikan arahan yang jelas kepada suporter tentang perilaku yang diharapkan selama pertandingan, klub dapat membantu mencegah terjadinya insiden negatif yang dapat merugikan semua pihak.
Selain itu, kerjasama antara klub dan pihak keamanan stadion juga harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap pertandingan berlangsung dengan lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat. Dengan demikian, pertandingan dapat berlangsung dengan tertib dan menghindari kerugian baik bagi klub maupun para suporter.
Kesempatan untuk Memperbaiki Citra Sepak Bola Indonesia
Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan komitmen dari semua pihak terkait, ada kesempatan untuk memperbaiki citra sepak bola Indonesia di mata FIFA dan komunitas sepak bola internasional. Dengan menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga ketertiban dan keamanan di dalam stadion, diharapkan FIFA dapat memberikan izin untuk kehadiran suporter away di Super League di masa depan.
Ini bukan hanya tentang memperoleh izin untuk kehadiran suporter away, tetapi juga tentang membangun reputasi positif bagi sepak bola Indonesia sebagai industri yang profesional dan bertanggung jawab. Dengan demikian, Super League dapat terus berkembang dan menjadi kompetisi yang dihormati di dunia sepak bola internasional.