Catatan Kinerja Erick Thohir Pimpin PSSI Selama 2 Tahun

Erick Thohir Dinilai Belum Membenahi Kompetisi Sepak Bola Level Bawah

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mendapat kritik karena dinilai belum membenahi kompetisi level bawah selama 2 tahun memimpin. Pengamat Sepak Bola Tanah Air, Harris Pardede, menyoroti hal ini dan menyatakan bahwa meskipun ada langkah-langkah positif yang diambil PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, namun masih ada PR yang harus diselesaikan.

Langkah-Langkah untuk Memajukan Sepak Bola Tanah Air

Harris Pardede menilai bahwa meskipun kompetisi Liga 1, 2, dan 3 sudah berjalan, namun kompetisi akar rumput seperti Liga 4, Piala Suratin, serta Elite Pro Academy (EPA) dari klub-klub Liga 1 masih belum berjalan dengan maksimal. Hal ini menjadi PR yang harus segera ditangani untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

Ia juga menyoroti minimnya pihak swasta yang terlibat dalam mendukung pelaksanaan kompetisi sepak bola dari level tertinggi hingga level bawah. Kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 semuanya didukung oleh BUMN yang berada di bawah pengaruh Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Hal ini menjadi sorotan karena dianggap mempengaruhi independensi kompetisi sepak bola di Indonesia.

Kritik dari Pengamat Sepak Bola Nasional

Imanuel Bagus Aditio Nugroho, seorang pengamat sepak bola nasional, juga turut memberikan kritik terhadap kinerja Erick Thohir dalam menyelenggarakan kompetisi akar rumput yang berjenjang. Ia menyoroti bahwa selama 2 tahun memimpin, Erick Thohir masih lemah dalam hal ini, terutama dalam mendukung kompetisi seperti Liga 4 dan Piala Suratin.

Imanuel juga menjelaskan bahwa sejumlah mantan pemain yang kini menjadi pelatih merasa kecewa dengan kinerja Erick Thohir dalam mendukung kompetisi level bawah. Awalnya diharapkan bahwa Erick Thohir akan memberikan dukungan keuangan kepada asosiasi provinsi, namun hingga saat ini hal tersebut belum terjadi.

Dengan demikian, meskipun ada langkah-langkah positif yang diambil PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, namun masih ada banyak PR yang harus diselesaikan untuk memajukan sepak bola Indonesia, terutama dalam hal peningkatan kompetisi level bawah.

Peran Pengusaha Swasta dalam Pengembangan Sepak Bola

Selain kritik terhadap Erick Thohir, penting juga untuk menggarisbawahi peran penting pengusaha swasta dalam pengembangan sepak bola di Tanah Air. Para pengusaha memiliki potensi besar untuk mendukung kompetisi level bawah dengan menyediakan fasilitas, sponsor, dan investasi yang dibutuhkan. Kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola dari akar rumput hingga level profesional.

Sebagai contoh, banyak liga sepak bola di dunia yang berhasil berkat dukungan kuat dari perusahaan-perusahaan besar yang turut ambil bagian dalam mengelola kompetisi dan mengembangkan bakat-bakat muda. Dengan keterlibatan aktif pengusaha swasta, kompetisi level bawah di Indonesia dapat ditingkatkan standar organisasi, fasilitas, dan pengelolaan yang akan berdampak positif pada perkembangan sepak bola Tanah Air secara keseluruhan.

Penyelenggaraan Program Pengembangan Bakat

Selain memperbaiki kompetisi level bawah, penting juga untuk memperhatikan program pengembangan bakat yang berkelanjutan. Program-program seperti Elite Pro Academy (EPA) dari klub-klub Liga 1 perlu diperkuat dan diperluas cakupannya agar dapat menjangkau lebih banyak pemain muda berbakat di seluruh Indonesia.

Selain itu, perlu adanya sinergi antara PSSI, klub-klub sepak bola, asosiasi provinsi, dan pihak terkait lainnya dalam merancang program pengembangan yang komprehensif dan terstruktur. Dukungan dari berbagai pihak akan memastikan bahwa bakat-bakat muda memiliki akses yang lebih luas untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya dalam dunia sepak bola.

Investasi dalam Infrastruktur Sepak Bola

Untuk memberikan dukungan yang optimal bagi pengembangan sepak bola Indonesia, investasi dalam infrastruktur juga merupakan hal yang krusial. Pembangunan stadion, lapangan latihan, pusat pelatihan, serta akademi sepak bola perlu diperhatikan secara serius untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan para pemain.

Dengan infrastruktur yang memadai, pemain-pemain muda akan memiliki fasilitas yang mendukung dalam mengasah keterampilan dan potensi mereka. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas permainan, daya saing, dan prestasi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Dengan demikian, langkah-langkah tersebut dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan kompetisi level bawah sepak bola di Indonesia. Dengan sinergi antara pihak swasta, pemerintah, dan berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan bahwa sepak bola Tanah Air dapat terus berkembang dan meraih prestasi gemilang di kancah internasional.