Bisnis.com, JAKARTA- Janice Tjen kini jadi harapan baru bagi dunia tenis Indonesia, setelah sekian lama kehilangan wakil pada ajang Grand Slam.
Gadis kelahiran 6 Mei 2022 itu kini menempati peringkat 130 WTA, seiring berbagai prestasi yang diukir. Teranyar, pada Minggu (14/9/2025), Janice mengukuhkan diri sebagai finalis WTA 250 Sao Paolo.
Berdasarkan informasi situs Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti), Janice Tjen berkali-kali membela nama Indonesia di ajang internasional. Pada Asian Games 2022, Janice yang berpasangan dengan Aldila Sutjiadi untuk ganda putri, berhasil tembus semifinal.
Sebelumnya, Janice juga tercatat sebagai skuad utama tim tenis wanita Universitas Oregon Ducks dan terakhir tim Pepperdine University Waves, Amerika Serikat.
Pada hari ini, dia berhasil menembus final dalam debut tur WTA di Sao Paolo, Brasil, setelah meraih kemenangan straight set pada babak semifinal, Sabtu (13/9/2025) waktu setempat atau Minggu WIB.
Sempat goyah di awal, Janice kemudian fokus memegang kendali pertandingan dengan penampilan gemilang untuk menundukkan petenis Inggris unggulan keenam Francesca Jones dengan 7-6(0), 6-3 dalam 1 jam 32 menit.
“Ini istimewa,” kata Janice usai pertandingan, seperti disiarkan WTA.
Dia mengungkapkan turnamen WTA ini merupakan kali pertama di luar Grand Slam, dan bisa mencapai final adalah bonus. “Tapi pada akhirnya, ini hanyalah pertandingan biasa, jadi saya akan lihat bagaimana saya akan bermain besok,” ungkapnya.
Dengan kemenangan tersebut, petenis berusia 23 tahun itu menjadi petenis Indonesia ketiga yang mencapai final WTA di era tenis modern atau Open, mengikuti jejak Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.
Menurut catatan WTA, keberhasilan itu juga menandai kemenangan ke-63 Janice musim ini — dan kemenangan ke-58 di lapangan keras.
Kunci kemenangan itu ada pada servis. Janice menyelesaikan pertandingan dengan delapan ace, yang ia akui berkat kerja kerasnya di balik layar.
“Saya dan pelatih saya melatih servis saya hampir setiap hari,” ujar Janice.
“Dan, senang melihat usaha itu membuahkan hasil sedikit demi sedikit.”
Selain peningkatan ace, Janice memenangi sekitar 90 persen poin pada servis pertamanya dan bahkan lebih impresif lagi, yaitu 71 persen pada poin servis kedua.
Kemenangan itu juga menjawab pertanyaan yang meragukan kemampuan Janice untuk berkompetisi di tur WTA setelah tampil kuat di US Open bulan lalu.
Sebelum tiba di New York untuk kualifikasi US Open, Janice telah memenangi 45 dari 50 pertandingan profesional terakhirnya.
Selama periode tersebut, dia mencapai sembilan final ITF, memenangi enam gelar, dan naik lebih dari 200 peringkat — dari No. 371 ke No. 149.
Sebelumnya, Janice juga mencatatkan sejarah dengan mengakhiri penantian panjang Indonesia akan kehadiran petenis tunggal putri di Grand Slam, setelah terakhir kali diwakili oleh Angelique Widjaja pada US Open 2004.
Petenis kelahiran Jakarta itu kemudian sukses menundukkan unggulan ke-24 Veronika Kudermetova. Namun, dia terhenti pada babak kedua setelah kalah dari Emma Raducanu.
Saat ini, Janice tercatat berada di peringkat 130 dunia, tertinggi dalam kariernya.
Petenis berusia 23 tahun itu juga memperpanjang catatan menang/kalah secara keseluruhan pada 2025 menjadi 62-12. Dia juga mencatatkan rekor luar biasa 103-15 sejak lulus dari Pepperdine University Mei lalu.
Pada babak perempat final Janice sukses menumbangkan unggulan ketiga petenis Filipina yang sedang naik daun Alexandra Eala dengan kemenangan straight set 6-4, 6-1 untuk membukukan tempat di semifinal.